Pelatihan Makanan Kekinian Ditutup, Peserta Didorong Hasilkan Produk yang Inovatif dan Kompetitif

Purwokerto - 14 Juni 2025. Momen penutupan sebuah pelatihan bukanlah akhir, melainkan titik nol dari sebuah perjalanan baru di dunia nyata. Filosofi inilah yang menjadi inti dari acara penutupan Pelatihan Makanan Kekinian yang diselenggarakan di UPTD BLK pada Sabtu, 14 Juni 2025. Acara ini menjadi sebuah sesi pelepasan yang monumental, di mana para peserta tidak hanya menerima sertifikat, tetapi juga sebuah peta jalan komprehensif untuk menaklukkan pasar.

Orkestrasi pesan yang disampaikan dalam penutupan ini menunjukkan sebuah model pendampingan yang matang. Dari sisi eksekutif, Kepala Bidang P3K2T, Ibu Maya Yuliani M., S.H., membekali peserta dengan kompas strategis untuk bernavigasi dalam bisnis. Tiga pilar utama ditekankan: inovasi sebagai senjata kompetitif, adaptasi tren sebagai kunci merebut peluang, dan pemasaran digital sebagai daya ungkit untuk meluaskan jangkauan. Ini adalah panduan makro untuk membangun sebuah usaha yang berkelanjutan.

Melengkapi panduan strategis tersebut, Anggota Komisi III DPRD, Ibu Tati Irawati, A.Md., hadir memberikan perangkat taktis yang membumi dan dapat segera dieksekusi. Beliau mendorong para peserta untuk segera menghasilkan karya nyata dan tidak ragu menempuh jalur pemasaran gerilya, seperti melalui media sosial atau menitipkannya di warung-warung sekitar. Lebih dalam lagi, beliau menyuntikkan modal mental yang krusial: rasa percaya diri dan keberanian untuk memulai, seraya mengajak mereka untuk "tidak malu" dalam berwirausaha.

Sinergi antara arahan strategis dan dorongan taktis ini menciptakan sebuah fondasi yang kokoh bagi para lulusan. Mereka kini memahami gambaran besar industri sekaligus memiliki langkah-langkah praktis untuk memulai. Penutupan pelatihan ini, dengan demikian, menjadi sebuah deklarasi: Dinnakerkop UKM telah menuntaskan perannya dalam membekali mereka. Kini, bola ada di tangan para wirausahawan baru ini untuk mengeksekusi, berinovasi, dan membuktikan bahwa investasi keterampilan yang diberikan negara mampu bertransformasi menjadi kemajuan ekonomi yang nyata.