Pelatihan Makanan Kekinian Dibuka, Cetak Pelaku Kuliner yang Responsif Tren Pasar

Purwokerto - 13 Juni 2025. Di tengah lanskap industri kuliner yang dinamis, kemampuan beradaptasi dengan tren bukanlah lagi sebuah pilihan, melainkan syarat utama untuk bertahan dan unggul. Memahami esensi ini, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas telah mengeksekusi sebuah arsitektur pemberdayaan yang komprehensif melalui "Pelatihan Makanan Kekinian" pada 13-14 Juni 2025 lalu.

Program ini secara fundamental dirancang berdasarkan formula “3M” (Mindset, Method, Modal), sebuah pendekatan holistik untuk memastikan para calon wirausahawan tidak hanya terampil, tetapi juga siap secara mental dan materiel. Pilar pertama, Mindset, dibangun melalui wejangan strategis dari Anggota Komisi III DPRD, Ibu Tati Irawati, A.Md., yang menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi sebagai bahan bakar utama kewirausahaan. Pilar kedua, Method, dieksekusi di workshop BLK oleh instruktur Sri Waryati, di mana peserta dibekali lima resep kekinian sebagai senjata teknis untuk merebut relevansi pasar.

Pilar ketiga, Modal, menjadi pembeda paling signifikan dalam intervensi ini. Dinnakerkop UKM tidak melepas peserta dengan tangan hampa. Pemberian bantuan peralatan usaha berupa mixer adalah suntikan kapital fisik secara langsung. Ini adalah sebuah pernyataan kebijakan yang tegas: pemerintah tidak hanya memberikan kail dan umpan, tetapi juga memastikan warga memiliki alat untuk memulai. Langkah ini secara efektif memotong salah satu hambatan terbesar bagi usaha rintisan.

Dalam pembukaannya, Kepala Dinnakerkop UKM, Bapak Drs. Wahyu Dewanto, M.Si., mengorkestrasi ketiga pilar tersebut dalam satu visi besar: menciptakan usaha yang kompetitif dan berkelanjutan dengan membaca gelombang pasar. Sinergi pesan antara eksekutif dan legislatif, yang dipadukan dengan pembekalan keterampilan dan modal konkret, menunjukkan sebuah model pemberdayaan yang matang dan paripurna. Program ini bukan lagi sekadar pelatihan, melainkan sebuah paket inkubasi yang melahirkan angkatan baru wirausahawan kuliner yang siap berlaga, bukan hanya untuk eksis, tetapi untuk menjadi yang terdepan.