Pelatihan Barista Ditutup, Peserta Diharapkan Jadi Motor Inovasi Usaha Minuman

Dilihat : 165 Kali, Updated: Senin, 21 Juli 2025
Pelatihan Barista Ditutup, Peserta Diharapkan Jadi Motor Inovasi Usaha Minuman

Purwokerto - 12 Juni 2025. Di era ekonomi kreatif, sebuah keahlian bukan lagi sekadar tentang pekerjaan, melainkan tentang penciptaan identitas profesional. Prinsip inilah yang menjadi ruh di balik Pelatihan Barista yang baru saja menuntaskan perjalanannya pada Kamis, 12 Juni 2025. Selama 13 hari yang intensif, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Banyumas tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi sebuah kawah candradimuka yang menempa 20 individu terpilih menjadi perajin kopi yang sesungguhnya.

Program ini, yang secara cermat didanai melalui alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) Bidang Pendidikan, dirancang dengan sebuah filosofi: profesi barista adalah perpaduan antara sains yang presisi dan seni yang penuh hasrat. Para peserta tidak hanya diajarkan cara menekan tombol mesin espreso, mereka dibimbing untuk memahami perjalanan setiap biji kopi, menguasai teknik ekstraksi yang kompleks, dan menerjemahkan semua itu menjadi secangkir karya yang dapat dinikmati. Perjalanan transformasi dari 21 Mei hingga 12 Juni ini adalah tentang membangun kebanggaan pada sebuah profesi.

Momen penutupan oleh Kepala Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas menjadi sebuah seremoni pelepasan. Ini bukan akhir dari sebuah pelatihan, melainkan titik awal dari dua puluh karier baru. Dua puluh cerita baru yang siap mewarnai lanskap industri kopi Banyumas yang terus menggeliat. Mereka kini dilepas ke dunia industri bukan sebagai pencari kerja biasa, tetapi sebagai talenta dengan keahlian spesifik yang tervalidasi, siap memberikan standar kualitas baru di mana pun mereka berkarya.

Pada akhirnya, keberhasilan program ini tidak diukur dari terserapnya anggaran atau jumlah sertifikat yang dicetak. Tolok ukur sesungguhnya akan terlihat dari denyut baru yang mereka ciptakan di kedai-kedai kopi, dari inovasi menu yang mereka lahirkan, atau bahkan dari keberanian mereka merintis usaha sendiri. Mereka adalah investasi sumber daya manusia yang hidup, bukti bahwa kebijakan yang tepat sasaran mampu melahirkan para profesional yang siap mendefinisikan ulang masa depan industri kreatif di daerahnya.

Komentar